Jakarta, <span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">NU Online<br></span></span>Sebagai bagian dari peringatan Hari Santri Nasional, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) melakukan gerakan Operasi Semut bekerja sama dengan Tim Comot Dinas Kebersihan Jakarta Pusat dan Tim KPK Monas, pada acara apel Hari Santri 2016 di area Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu (22/10).<br><br>Kegiatan ini dilakukan dengan memunguti sampah sebagai bagian dari sosialisasi Gerakan NUsantara Bebas Sampah. LPBINU mengajak masyarakat untuk memiliki kepedulian terhadap pengelolaan dan pengolahan sampah plastik melalui metode ecobricks.<br><br><span style="font-weight: bold;">(Baca: LPBINU Galakan Nusantara Bebas Sampah dengan Ecobricks, Apa itu?)</span><br><br>Sekitar 22 anggota tim Operasi Semut mengumpulkan sampah nonorganik berupa botol dan gelas air kemasan, styrofoam dan plastik pembungkus makanan. Sampah nonorganik yang berhasil dikumpulkan mencapai 4400 kilogram.<br><br>Semua sampah ini akan dikelola menjadi 22 botol ecobricks yang setara dengan turut mensterilkan udara dari 141.262 kilogram CO2. “Melalui kegiatan bakti santri untuk lingkungan ini, semoga yang dilakukan LPBINU dapat menyumbangkan udara bersih dengan mengikat 141.262 kilogram CO2,” harapnya.<br><br>Menurut Direktur Bank Sampah Nusantara LPBINU Fitria Ariyani, Operasi Semut merupakan bentuk bakti santri untuk lingkungan, Nahdlatul Ulama, dan Negara. “Santri merupakan pionir atau agen perubahan dalam pelestarian lingkungan,” katanya.<span style="font-weight: bold;"> (Anty Husnawati/Mahbib)</span><br><br><br><br>
