Pelajari Detail Manajemen Logistik Bencana, LPBINU Kunjungi Bulog

<div><span style="line-height: 1.42857;">Jakarta, </span><span style="line-height: 1.42857; font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online</span><br></div><div>Logistik merupakan bagian tak terpisahkan bahkan berperan penting terkait tanggap darurat bencana. Hal ini menjadi perhatian serius Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) untuk fokus mempelajari sekaligus mempraktikkan manajemen logistik dengan mengunjungi Kantor dan Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) di Sunter Timur, Jakarta, Kamis (11/8).</div><div><br></div><div>Praktik langsung ini merupakan rangkaian kegiatan hari kedua dalam Pelatihan Manajemen Logistik Kemausiaan (<span style="font-style: italic;">Humanitarian Logistics Management</span>) yang digelar LPBINU dengan menggandeng lembaga kemanusiaan HELP Logistics, lembaga yang berada di bawah naungan Kuehne Foundation yang berbasis di Swiss dan Lembaga Kajian Logistik Institut Teknologi Bandung (ITB).</div><div><br></div><div>Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat LPBINU Yulistianto menjelaskan bahwa kunjungan ke Bulog merupakan bagian terpenting dalam pelatihan ini untuk mempelajari secara detail manajemen logistik yang selama ini dilakukan oleh Bulog. Kunjungan ini juga sebagai tindak lanjut pelatihan yang di hari pertama para peserta menerima materi tentang manajemen logistik.</div><div><br></div><div>Anto, sapaan akrabnya menilai bahwa Bulog adalah lembaga strategis untuk dapat memahmakan teman-teman relawan agar memahami manajemen logsitik. “Selain tempatnya dekat, juga terdapat gudang penyimpanan barang-barang logistik sehingga para peserta bisa melihat langsung,” ujarnya saat diterima oleh Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Herman Sadik.</div><div><br></div><div>Senada dengan Anto, Bendahara PP LPBINU Fitria Ariyani juga menerangkan, urusan logistik terkait tanggap darurat bencana perlu dipahami oleh semua relawan bencana. Karena menurutnya selama ini logistik hanya mencakup urusan pendistribusian barang-barang kebutuhan korban.&nbsp;</div><div><br></div><div>Dia menguraikan, logistik adalah proses di mana seseorang atau sebuah lembaga mampu menyiapkan segala kebutuhan bencana atau kemanusiaan dari mulai menyiapkan atau mengadakan, menerima, menyimpan, merawat, dan menyalurkan.&nbsp;</div><div><br></div><div>“Berbeda dengan pendistribusian yang hanya menyalurkan barang, logistik lebih dari itu. Sehingga ketika terjadi bencana, kita tidak kalang kabut karena kebutuhan logistik sudah siap. Apalagi jika mampu dikoordinasikan dengan jaringan lembaga setempat sehingga tidak ada alasan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok saat terjadi bencana. Hal ini juga mengurangi kesalahan pengiriman barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan korban bencana,” papar Fitri.</div><div><br></div><div>Setelah mengadakan pertemuan singkat di Kantor Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, para peserta pelatihan yang diikuti oleh sekitar 25 relawan dan pengurus LPBINU dari Pusat, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten ini menuju gudang penyimpanan barang-barang seperti beras, gula, daging, dan kebutuhan pokok lain. Selain para peserta pelatihan, Temmy Tanubrata, Direktur HELP Logistics Regional Asia juga ikut memberikan pendampingan dalam kunjungan tersebut. </div><div><span style="font-weight: bold;"><br></span></div><div><span style="font-weight: bold;">Dalam kesempatan ini, Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Herman Sadik menjelaskan secara detail kepada para peserta terkait dengan manajemen logistik mulai dari saat penerimaan barang hingga ke tahap penyaluran. Para peserta juga diajak langsung melihat dan mengamati proses pemaketan barang berupa beras hingga pendistribusian langsung melalui truk-truk pengangkut ke sejumlah daerah di Jakarta. (Fathoni)</span></div><div><br></div>

Nasional LAINNYA