Magelang, <em><strong>NU Online</strong></em><br />
LP Maarif Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang, 29 Januari 2011 yang lalu menggelar Pelatihan Materi ke NU an dengan peserta guru=guru ma'arif se kecamatan Muntilan dan sekitarnya bertempat di SMP Terpadu Muntilan. <br />
<br />
Pelatihan yang diikuti oleh 72 peserta ini didasari oleh sebuah keprihatinan akan kurangnya pemahaman ahlussunah wal jamaah (aswaja) dan ke-NU-an dalam diri mereka.<> <br />
<br />
Para peserta yang berasal dari 42 sekolah SD/MI, MTs/SMP bahkan SLB Maarif ini mengaku bahwa mereka kurang faham apa itu Aswaja apa itu NU? Selama ini sebagian besar MI dan SD Maarif belum mengajarkan materi ke-NU-an. Baru 20 persen dari sekolah yang telah memasukkan materi tersebut dalam struktur kurikulum. Maka sangat wajar bila mereka tidak mengetahui hal tersebut.<br />
<br />
Dalam sambutannya, Muh, Muslih, S.Ag, MPd, selaku Ketua LP Maarif Muntilan menyatakan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk merespon instruksi Pimpinan Cabang LP Maarif Kabupaten Magelang yang mengatakan bahwa semua sekolah di lingkungan lembaga pendidikan Maarif harus mengajarkan Aswaja atau ke-NU-an. <br />
<br />
PC LP Maarif Kabupaten Magelang yang diwakili oleh Nasihun Amin,S.Ag menyambut baik inisiatif LP Maarif Muntilan dan berharap agar pelatihan ini bisa ditindak lanjuti dengan MGMP Ke NU an di tingkat cabang.<br />
<br />
Pelatihan tersebut dibagi menjadi tiga sesi. Pertama adalah islamic motivation yang mengangkat permasalah mendasar bagi guru yakni meluruskan niat guru. Sesi yang dipandu oleh Habib Zainal Abidin,S.Ag,M.Si, seorang da'i dan dosen UII Yogyakarta ini menggaris bawahi tentang iman, ikhtiar dan penyerahan diri pada Allah semata dalam semua kegiatan manusia, termasuk mendidik dan mengajar. <br />
<br />
Selain itu kehidupan sebagai guru juga merupakan amanah yang harus dipenuhi secara maksimal dan selalu berbaik sangka pada Allah. Status guru sebagi GT ataupun GTT mestinya tak mengurangi nilai keikhlasan dalam menjalankan tugas. Justru dengan hati yang bersih dan takwa, maka Allah akan memberikan ketenangan dan rizqi dari arah yang tak terduga-duga. <br />
<br />
Sesi kedua menampilkan kajian tentang ahluussunah wal jamaah dan ke-NU-an secara mendasar yang dipandu oleh Ahmad Labib, SE,MM, mantan Ketua DPRD Kabupaten Magelang, yang juga intelektual muda NU. Dengan penuh kesabaran dan humor Labib menjelaskan hal ihwal ahlussunah waljamaah dan berdirinya NU.<br />
<br />
Sesi ketiga mengetengahkan tanya jawab praktis seputar permasalahan implementasi materi ke-NU-an di sekolah. Sesi ini dikomandoi oleh M.Nurdin Syafii,S.Ag.,M.Si, seorang penelaah buku ke-NU-an yang dipakai di sekolah-sekolah NU di Jawa Tengah saat ini. (mad)