Jakarta, Ma’arif NU Online,- Seluruh peserta didik Lembaga Pendidikan Ma’arif NU memperoleh pendidikan ala NU yang membentuk pikiran (fikrah), perilaku (‘amal), dan gerakan (harakah) sebagaimana diajarkan para pendiri NU. Karena itu, seyogianya pendidikan Ma’arif dimulai dengan pembentukan pikiran dan perilaku NU.
Demikian disampaikan Wakil Ketua LP Ma’arif NU Gus Mujiburrohman saat menerima kunjungan guru dan siswa MTs 31 Ma’arif NU Trimurejo Lampung Tengah di Gedung PBNU Jl Kramat Raya Jakarta, Rabu (11/01/2023).
Mujib menyampaikan, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan memiliki peran penting untuk pembentukan pikiran dan perilaku peserta didik. “Guru mengajar di sekolah/madrasah sekitar 8 jam, selebihnya bersama keluarga dan masyarakat di rumah,” terang Gus Mujiburrohman.
Ditambahkan Mujib, ketika pula dari sekolah, peserta didik bermain bersama dengan keluarga dan teman-temannya yang dibawa handphone. Hampir dipastikan anak-anak sekarang memiliki handphone canggih lengkap dengan kuotanya.
Meski bermain bersama teman-temannya, tetapi mereka asik dengan handphone masing-masing. Ada yang main game, buka media sosial, lihat gambar boneka dan lainnya.
Di sisi lain, seperti disampaikan pengurus harian lain Yanto Bashri, perkembangan teknologi juga telah melahirkan berbagai fenomena keberagamaan yang seyogianya jadi perhatian seluruh guru dan kepala sekolah/madrah LP Ma’arif NU.
“Guru-guru LP Ma’arif NU harus mengajarkan tradisi dan paham keagamaan sebagaimana diajarkan para pendiri NU yaitu Ahlussunnah wal Jamalah An-Nahdliyah,” terang Yanto.
Karena itu, pesan Gus Mujib Lembaga Pendidikan Ma’arif NU adalah benteng terdepan untuk mengawal dan membekali peserta memiliki pikiran dan perilaku yang tepat, Admin (YB)
