Sako

Pengurus Satuan Komunitas (SAKO) Pramuka Ma'arif NU 2023-2028 Resmi Dikukuhkan

Suasana Pengukuhan Mabi dan PinSako Pramukan Ma'arif NU Periode 2023-2028

Jakarta, Ma’arif NU Online,-  Kwartir Nasional Gerakan Pramuka  secara resmi melantik dan mengukuhkan Pengurus Majelis Pembimbing Satuan Komunitas (Mabisako) Pramuka dan Pimpinan Sako (Pinsako) Pramuka Ma'arif NU Tingkat Nasional masa bakti 2023-2028 di lantai 8 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat,  Kegiatan pengukuhan ini lansung di rangkaikan dengan Pembukaan Rapat Kerja Nasional Sako Pramuka Ma’arif NU sekaligus Launching Jambore Internasional 2024.

Pengukuhan dilakukan oleh Ketua Kwartir Nasional Komjen Pol (Purn) Budi Waseso di lantai 8 Gedung PBNU,  Pengurus Majelis Pembimbing Sako Pramuka dan Pimpinan Sako Pramuka Ma'arif NU disahkan melalui Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 155 dan 156 Tahun 2023 dan ditandatangani oleh Ketua Kwartir Nasional Komjen Pol (Purn) Budi Waseso pada Ahad 24 November 2023.

Dalam kesempatan itu, Ketua Kwartir Nasional Budi Waseso berharap, kepengurusan masa bakti yang baru ini dapat melakukan terobosan dan inovasi terbaik demi kemajuan dan pengembangan Sako Nahdlatul Ulama. 

"Saya ucapkan kepada kakak-kakak pengurus majelis pembimbing satuan komunitas dan pimpinan satuan komunitas pramuka Ma'arif NU tingkat nasional masa bakti 2023-2028 yang telah dilantik," kata  kak Budi.

Lanjut Kak Budi "Saya tentunya berharap kepada kakak-kakak yang sudah dilantik dapat melaksanakan tugas barunya dengan baik dan bekerja dengan penuh dedikasi serta menjadi suri tauladan bagi satuan komunitas sako pramuka Nahdlatul Ulama," imbuh dia.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Satuan Komunitas Pramuka Ma'arif Nahdlatul Ulama Kak H. Mujiburrohman menilai bahwa mengemban tanggung jawab baru menjadi pengurus Satuan Komunitas Ma'arif NU bukanlah hal mudah.  "Ini merupakan tantangan yang tidak sederhana mengingat, pertama dari sisi generasi kita sebagai pengurus PinSako dengan kader Pramuka di satuan pendidikan Ma'arif yang jumlahnya 21 ribu satuan pendidikan (sekolah/madrasah) itu jangkauannya terlalu panjang," ucap dia. 

"Kedua, tantangan kemajuan teknologi yang luar biasa tentu tidak bisa disamakan cara berpramuka tahun 1945 dengan cara perban luka tahun 2023. Ini juga merupakan tantangan yang insyaallah nanti di rapat kerja nasional akan kita coba cari solusi alternatifnya," tegasnya. Admin


Nasional LAINNYA