Percepat Kesejahteraan Sosial, LP PBNU Luncurkan Program NU-Welfare

Ketua LP PBNU Jaenal Effendi. (Foto: NU Online/Suwitno)
<p>Jakarta, <em><strong>NU</strong></em> <em><strong>Online</strong></em><br /> Dalam rangka melakukan akselerasi atau percepatan terhadap kesejahteraan sosial, Lembaga Perekonomian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LP PBNU) meluncurkan program bernama NU-Welfare. Peluncuran program ekonomi yang terintegrasi itu dilakukan di lantai 8 Gedung PBNU, Jalan Keramat Raya 164 Jakarta Pusat,&nbsp;Kamis (3/6) sore.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&ldquo;(Program) ini adalah <em>integrated</em> <em>economic</em> <em>program</em> atau program ekonomi yang terintegrasi. Bukan e-commerce&nbsp;atau platform digital, tetapi program. Harapannya, bisa mengakselerasi kesejahteraan sosial,&rdquo; tutur Ketua LP PBNU Jaenal Effendi dalam acara peluncuran NU-Welfare yang dibarengi dengan agenda halal bi halal itu.&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Dijelaskan, program NU-Welfare tersebut memiliki tiga poin utama dalam pengaplikasiannya. Pertama, dihadirkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial di bidang ekonomi dan bisnis. LP PBNU juga akan membuat sekolah bisnis untuk menyokong kewirausahaan di level nasional.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&ldquo;Kita akan membuat kerja sama bersama NGO dan tentu pemerintah terkait sekolah bisnis ini,&rdquo; jelas Jaenal.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kedua, NU-Welfare berfungsi untuk melakukan <em>mapping</em> atau pemetaan terhadap potensi para pengusaha di lingkungan Nahdliyin, termasuk memetakan potensi ekonomi di berbagai daerah sehingga program baru LP PBNU itu akan menjadi jaringan bisnis baru bagi warga NU.</p> <p><br /> &nbsp;<br /> &ldquo;Kami sudah menginisiasi, melakukan komunikasi, dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Ke depan kita akan membuat sekitar enam kelompok kerja (pokja). Masing-masing dari pokja itu diharapkan memiliki dampak positif terhadap bisnis baik di perkotaan maupun di perdesaan untuk punya PT (badan usaha) yang berbadan hukum,&rdquo; jelas Jaenal.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&ldquo;Ketiga, kita akan mengupayakan adanya digital ekonomi dan bisnis. Ini sebenarnya sudah ada perangkatnya tinggal kita sambungkan satu dengan yang lain. Ke depan harapannya, kita harus punya jasa ekspedisi. Kita juga sudah menginisiasi adanya NU-Ekspedisi karena sudah ada perangkatnya,&rdquo; jelasnya.&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Jaenal berharap, NU-Welfare bisa dijalankan dengan optimal di tengah kondisi sulit pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Dengan demikian, program tersebut dapat dilakukan secara maksimal dan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Nahdliyin.&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Untuk diketahui, acara ini dilakukan secara terbatas dan dihadiri oleh beberapa pengurus harian PBNU dengan menjalankan protokol kesehatan yang sangat ketat. Di antaranya Ketua Umum PBNU&nbsp;KH Said Aqil Siroj, Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini, Ketua PBNU H Eman Suryaman, dan KH Abdul Manan Ghani.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Selain itu, hadir pula pengurus LPNU dari berbagai wilayah di Indonesia secara virtual. Beberapa di antaranya pengurus LPNU dari Bali, Temanggung, Tarakan, Banten, Ciamis, Tanjungpinang, dan Tegal. Acara ini juga disiarkan langsung melalui kanal Youtube TVNU.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Di sela-sela acara, dilangsungkan penyerahan asuransi Covid-19 dari R-Insurance untuk seluruh pengurus PBNU, baik tanfidziyah maupun syuriyah. Secara simbolis, asuransi senilai Rp20 juta per orang itu diberikan oleh pihak R Insurance Rudianto Indra dan diterima oleh Sekjen PBNU Helmy Faishal.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Pewarta: Aru Lego Triono<br /> Editor: Muhammad Faizin</p>

Nasional LAINNYA