Perdana, LPBINU Buka BSN Cabang Pesantren

Jakarta, <span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">NU Online<br></span></span>Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2017, Lembaga Pananggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) melalui Bank Sampah Nusantara (BSN) melakukan sejumlah rangkaian acara atau pelatihan ke berbagai daerah sebagai upaya mewujudkan program Indonesia Bebas Sampah 2020.<br><br>Tema yang diangkat kali ini adalah “Nusantara Bebas Sampah dan Pemberdayaan Kewirausahaan Sosial Berbasis Komunitas”. Adapun acara puncak HPSN dilaksanakan Sabtu (26/02) di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kegiatan di pesantren asuhan KH M Noer Iskandar ini dihadiri perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Walikota Jakarta Barat, BNI 46, Asosiasi Pengusaha Daur Ulang Plastik Indonesia (APDUPI), dan Mitra BSN LPBINU.<br><br>Mengiringi perayaan puncak HPSN, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman LPBINU dengan APDUPI, Workshop Pengelolaan Sampah Plastik dengan metode Ecobricks, peresmian BSN Cabang Pesantren Asshiddiqiyah, dan Expo Produk Daur Ulang dari BSN LPBINU.<br><br>Ketua PP LPBINU, M Ali Yusuf menyampaikan bahwa masalah sampah adalah masalah negeri ini yang harus segera dicarikan solusinya. Pengelolaan sampah secara tepat guna tidak saja bernilai ekonomis tapi juga bisa mencegah dari dampak perubahan iklim. Pesantren dengan santrinya bisa menjadi ujung tombak dalam pengelolaan manajemen sampah di lingkungan pendidikan agama. Ajaran agama tentang kepedulian terhadap lingkungan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di pesantren.<br><br>“Sampah ini sangat luar biasa manfaatnya jika mau memanfaatkan, dengan mengolahnya menjadi barang-barang yang bernilai. Kami bangga pada pagi ini bisa meresmikan Bank Sampah Nusantara Cabang Pesantren untuk yang pertama kali di Asshiddiqiyah,” jelas Ali.<br><br>Sistem pengelolaan BSN adalah nasabah membawa sampah anorganik dari rumah tangga atau perkantoran yang sudah dipilah menurut jenisnya ke BSN LPBINU Pusat/Cabang. Di BSN LPBINU, sampah anorganik tersebut ditimbang dan dicatat sebagaimana dikelola menggunakan sistem seperti perbankan yang dilakukan oleh pengelola BSN LPBINU. Nasabah adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi BSN LPBINU Pusat/Cabang serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank umumnya.<br><br>Sesuai dengan visi BSN yaitu “Nusantara Bebas Sampah dengan Ubah Sampah jadi Berkah”, berupaya mewujudkannya melalui aspek kepedulian lingkungan, pengelolaan sampah dengan metode 3R dan edukasi dampak lingkungan.<br><br>BSN juga selalu memberikan informasi mengenai dampak lingkungan kepada nasabah dan masyarakat, bahwa dengan menabung di BSN telah memberikan dampak positif terhadap persediaan oksigen (O2), membantu Pemerintah daerah terkait mengurangi prosentase sampah yang ada di daerah tersebut.<br><br>Salah satu bentuk kepedulian BSN terhadap kemanusiaan, BSN selalu menyisihkan 10% dari keuntungan penjualan produk daur ulang sampah untuk donasi tanggap darurat bencana. <br><br>Fitria Ariyani, Direktur BSN LPBINU berharap dapat mewujudkan nusantara yang sadar dan peduli terhadap pengelolaan dan pengolahan sampah melalui pencanangan Gerakan NUsantara Bebas Sampah 2020, masyarakat khususnya warga nahdliyyin di pesantren mengetahui dan memahami metode pengolahan sampah organik melalui teknologi tepat guna dan pengelolaan sampah anorganik melalui produk daur ulang yang dilakukan oleh BSN LPBINU.<span style="font-weight: bold;"> (Red: Mahbib)<br></span><br>

Nasional LAINNYA