<div>Jakarta, <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">NU Online</span></div><div>Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), KH Asep Saifuddin Chalim mengatakan pemilihan presiden dan wakil presiden dari sisi pendidikan harus dilihat secara luas sebagai upaya untuk menciptakan Indonesia yang adil dan makmur.</div><div><br></div><div>Pernyataan ini disampikan Kiai Asep usai mengikuti Rapat Pleno PBNU, Sabtu (22/9) sore.</div><div><br></div><div>Terkait dengan itu, Pergunu menilai pasangan Capres dan Cawapres idealnya tidak hanya berkapasitas sebagai negarawan, namun juga shaleh secara spiritual. Shaleh seperti menjalankan shalat dengan baik dan ibadah puasa sunah Senin Kamis.</div><div><br></div><div>“Itu jangan dianggap sepele. Dalam Al-Qur’an disebutkan minta pertolongan kepada Allah dengan cara puasa dan shalat,” kata kiai yang juga pengasuh Pesantren dan KH Abdul Chalim (IKHAC), Pacet, Mojokerto, Jawa Timur.</div><div><br></div><div>Peribadatan seperti disebutkan itu, kata Kiai Asep, sebagai ikhtiar yang bisa dilakukan untuk membentuk Indonesia yang berkarakter, makmur sesuai dengan tuntutan agama Islam.</div><div><br></div><div>Karakter yang demikian, sambung Kiai Asep, juga diterapkan Pergunu kepada para siswanya. “Karakter yang ingin ditanamkan kepada para siswa di bawah bimbingan guru-guru NU jelas mendidik para santri atau murid dalam rangka menjadi komponen bangsa membuat bangsa ini menjadi maju sehinggga tujuan oendidikan yang dicanangkan Pergunu,” terang Kiai Asep.</div><div><br></div><div>Pesantren IKHAC sebagai lembaga pendidikan dengan bimbingan Pergunu diarahkan dapat berkiprah bagu bangsa. “Harus ada yang menjadi ulama besar, pemimpin, konglomerat dan tentu saja banyak profesional,” tambahnya lagi.</div><div><br></div><div>Hal itu, menjadi sangat penting karena tegaknya bangsa ini didukung oleh ilmuwan yang ilmunya dijadikan referensi oleh birokrat. Demikian juga jika menjadi konglomerat, harus menjadi konglomeret yang peduli dengan duafa. </div><div><br></div><div>Untuk memberikan keteladanan kepada para siswa, proses pendidikan di bawah bimbingan Pergunu juga didukung kekondusifan para guru yang tidak akan berdemo. Menurut Kiai Asep, untuk mendapatan kepedulian dari negara dan komponen lainnya, Pergunu memulainya dengan terus mewujudkan kesadaran hidup bersama. <span style="font-weight: bold;">(Kendi Setiawan)</span></div><div><br></div>
Nasional
Pergunu Nilai Pilpres Upaya Menciptakan Indonesia yang Adil
- Ahad, 23 September 2018 | 05:45 WIB
