<P>Jakarta, <STRONG>NU Online</STRONG><BR>Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) akan kembali menyelenggarakan quick count atau penghitungan cepat pada pemilu presiden dan wakil presiden putaran kedua.</P>
<P>"Namun, untuk menghindari salah paham terhadap hasilnya, perlu sosialisasi lebih dulu," kata Direktur LP3ES Imam Ahmad kepada NU Online usai jumpa pers Lp3es tentang pendapat umum sikap politik masyarakat terhadap pemilu presiden putaran kedua di Hotel Santika Jakarta, Kamis (9/09).</P><>
<P>Dijelaskan Manajer Progam Quick Count LP3ES, M Husain Pannu, Quick count pada pilpres kedua menggunakan metode yang sama dengan pilpres putaran pertama dengan melibatkan 4000 relawan untuk membantu 2000 TPS secara acak. "Pengumuman akan dirilis pada malam hari 20 September di Ballrom hotel Borobudur," ungkapnya </P>
<P>Mengenai metodologi perhitungan cepat atau quick count atau biasa juga disebut PVT (parallel vote tabulation) Hussein mengatakan qucik count merupakan metode menghitung hasil pemilu dengan menggunakan sampel. Artinya perhitungan dilakukan terhadap hasil perhitungan dari sejumlah TPS terpilih yang direkam oleh ribuan relawan yang diterjunkan khusus untuk itu. Penentuan TPS sampel ditentukan secara acak.</P>
<P>PVT atau quick count ini sama dengan survey public opinion polling atau survey-survey lainnya yang merupakan bagian dari kegiatan riset yang dilakukan dengan memperhatikan standar-standar operasional, standar etika penelitian, dan etika keilmuan. "Sekarang quick count sepenuhnya menggunakan prinsip-prinsip statistik. Oleh karena itulah metode ini mengandalkan sampling, dengan margin of error tertentu, pada tingkat kepercayaan tertentu, misalnya 95% yang paling lazim dipakai untuk menggambarkan kenyataan yang sebenarnya," tandasnya.</P>
<P>Secara umum quick count, tambah Hussein dilakukan dengan tujuan untuk mengontrol dan mendorong dihasilkannya pemilu yang jujur dan adil. Hasil penghitungan quick count menjadi pedoman, pegangan atau acuan buat masyarakat untuk mengontrol perhitungan yang dilakukan oleh KPU. Untuk itu quick count dapat dipakai untuk memprediksi hasil pemilu secara cepat. </P>
<P>Prediksi hasil ini diperlukan karena setelah masyarakat menggunakan hak pilihnya akan dengan sendirinya ingin memperoleh gambaran mengenai hasilnya secepat mungkin, siapa yang memenangkan pemilu tersebut. Pengumuman secepat mungkin hasil perhitungan cepat ini perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan rasa ingin tahu dari masyarakat. Demikian papar manajer Quick Count M.Hussein (cih)</P>