Jakarta, <strong><em>NU Online<br />
</em></strong>Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan tak ada pembicaraan atau kesepakatan apa pun terkait bagi-bagi jatah menteri sebelum Pemilu Presiden (Pilpres) usai. Sebagai partai pendukung capres-cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, PKB hanya ingin berkonsentrasi pada upaya pemenangan.<br />
<br />
Hal tersebut dikatakan Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, kepada wartawan usai acara istighotsah atau doa bersama di kantor DPP PKB, Jakarta, Sabtu (4/7). “Setelah Pilpres, setelah hasilnya diketahui, baru akan dibicarakan,” ujarnya.<><br />
<br />
Meski demikian, imbuhnya, PKB dan SBY-Boediono serta partai pendukung lainnya, telah memiliki komitmen untuk bersama-sama bekerja di pemerintahan jika dipercaya sebagian besar rakyat Indonesia.<br />
<br />
Menurut Muhaimin, salah satu tekat PKB saat ini adalah memenangkan SBY-Boediono dalam satu kali putaran Pilpres. “Kalau dua putaran, kelelahan kita (bangsa Indonesia),” ujarnya.<br />
<br />
Karenanya, partai berlambang bola dunia yang dikelilingi sembilan bintang itu mengaku telah mengerahkan seluruh kemampuan, termasuk mengerahkan kiai-kiai kampung dan calon anggota legislatif, baik yang jadi maupun yang tidak lolos.<br />
<br />
Acara istighotsah yang diikuti ratusan orang tersebut digelar untuk mendoakan agar Pilpres 2009 berlangsung damai dengan kemenangan pasangan SBY-Boediono.<br />
<br />
Istighotsah dipimpin sejumlah kiai dari Jakarta dan daerah, di antaranya , KH Abdul Hayyi Naim, KH Muchlas Dimyati Rois, KH Mujib Chudori, KH Abdul Ghofur, dan KH Aziz Manonjaya.<br />
<br />
Para kiai dan petinggi PKB serta jamaah istighosah itu kemudian bersama-sama menuju Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, untuk mengikuti kampanye dan orasi politik SBY-Boediono. (rif)