<P>Jakarta, <STRONG><EM>NU Online<BR></EM></STRONG>Menghadapi pemilihan presiden tahap kedua 20 September, Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) akan mengambil sikap netral dan tidak akan memberikan dukungan kepada salah satu pasangan capres. PB PMII juga menganjurkan kepada seluruh anggotanya untuk memilih capres sesuai dengan hati nurani dan akal sehat. </P>
<P>Hal ini disampaikan Ketua PB PMII, Andi Syarifuddin, di Jakarta, Sabtu (07/08). “PB PMII dalam pemilihan presiden 20 September akan membebaskan anggota untuk menentukan pilihan. Kita hanya menganjurkan agar anggota memilih sesuai dengan hati nurani dan akal sehat,“ katanya.</P><>
<P>Dalam hal dukung-mendukung terhadap salah satu pasangan capres, PB PMII juga telah memutuskan tidak akan memberikan dukungan atau menolak salah satu pasangan capres tersebut. “Kita akan bersikap netral terhadap kedua pasangan, tentunya dengan tetap melihat plus-minus yang ada,“ kata Andi.</P>
<P>Andi menambahkan, PB PMII juga akan memberikan rekomendasi kepada kedua pasangan capres, yang merupakan sebuah pegangan (guidance) bagi kedua pasangan capres tersebut jika nantinya akan terpilih. Di antaranya, kata Andi, mengenai kapitalisasi pendidikan dan privatisasi pendidikan. Selain itu, PB PMII juga menganjurkan kepada pemerintah untuk menunda pelaksanaan RUU TNI. </P>
<P>PB PMII mengharapkan agar pemerintah mendatang mampu memperbaiki hubungan antara sipil dan militer sehingga akan dapat membuat suatu paradigma baru bagi Indonesia. </P>
<P>PB PMII juga telah membuat suatu rencana untuk bertemu dengan kedua pasangan capres untuk mengajukan rekomendasi-rekomendasi PB PMII. Namun demikian, mengenai waktu dan tempat pertemuan itu masih belum dipastikan, karena hal ini baru diputuskan tadi malam. </P>
<P>Sebelumnya PC PMII Jaktim menyerukan hal yang sama dalam sebuah diskusi. Selain bersikap netral, PC PMII Jaktim yang diketuai Ahmad Fadhli, S.PD.I juga menolak upaya politisasi agama dalam pilpres kedua karena dapat berimplikasi pada konflik beragama, serta merekomendasikan kepada PB PMII untuk menindak tegas pengurus PMII dari pusat hingga Rayon yang menjadi tim sukses salah satu capres. (cih)</P>