PP Fatayat dan IPNU Tegaskan Sikap Netral dalam Pilpres

<P>Jakarta, <STRONG>NU Online<BR></STRONG>Berkaitan dengan pilpres saat ini, Fatayat NU mengambil sikap yang tegas bahwa secara organisatoris tidak mendukung calon presiden dan calon wakil presiden manapun. Keputusan ini telah disebarluaskan kepada pengurus wilayah dan pengurus cabang fatayat NU di seluruh Indonesia.</P> <P>Dalam hal ini, Fatayat NU juga tidak memperhatikan perbedaan gender, apakah mereka&nbsp; laki-laki atau perempuan. “Kami mengharapkan agar presiden ke depan memperhatikan kepentingan perempuan, tidak peduli apakah ia laki-laki atau perempuan,” ungkap Ketua Umum Fatayat Maria Ulfa Ansori di Gedung PBNU, Jum’at (11/06).</P><> <P>Fatayat memandang bahwa saat ini tidak lagi perlu diperdebatkan apakah perempuan boleh menjadi presiden atau tidak, yang penting ia memiliki kemampuan. Namun demikian, Fatayat NU tetap menghormati pendapat kyai NU yang memandang bahwa perempuan haram menjadi presiden, karena ini merupakan masalah khilafiyah yang sudah ada sejak zaman dahulu.</P> <P>Dalam waktu yang hampir bersamaan di Gedung PBNU, Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) juga menyatakan diri bahwa mereka secara&nbsp; kelembagaan bersikap netral terhadap pemilihan presiden nanti. “PP IPNU tidak mendikta anggotanya untuk memilih capres atau cawapres tertentu. Warga IPNU seluruh Indonesia dipersilahkan menentukan pilihannya berdasarkan hati nurani masing-masing,” ungkap Sekjen IPNU Samsuddin M. Pay.</P> <P>Namun demikian, IPNU berkepentingan mendorong ajang demokrasi ini bisa sebagai medium pembentukan pemerintahan baru yang punya komitmen kuat pada pemberdayaan pendidikan anak bangsa.</P> <P>“Karena itulah seyogyanya warga IPNU mendukung capres-cawapres yang bisa menjamin terselenggaranya pendidikan murah lewat pengalokasian subsidi pendidikan yang memadai (minimal 20% APBN) sehingga kesempatan mencicipi pendidikan makin terbuka luas,” tegasnya.(mkf)</P> <P>&nbsp;</P>

Nasional LAINNYA