PP LP Ma'arif Ingatkan Dua Tantangan Besar Guru NU

Pelatihan guru matematika di Maarif NU Wonosobo
<div>Wonosobo,<span style="font-weight: bold; font-style: italic;"> NU Online</span><br></div><div>Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Wonosobo bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI dan Institut for Research and Community Development Studies (IRCOS) Indonesia menggelar <span style="font-style: italic;">Pelatihan Kompetensi Guru Bidang Studi Matematika dan IPA</span>, Senin (23/7) yang dilaksankan di Aula Rumah Makan Sari Rasa Wonosobo.</div><div><br></div><div>Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Ketua Pengurus Pusat LP Ma'arif NU, Saidah Sakwan.&nbsp;</div><div><br></div><div>Saat menyampaikan sambutannya Saidah Sakwan mengingatkan guru Ma'arif akan tantangan yang harus dihadapi serta peran penting guru Ma'arif hari ini.&nbsp;</div><div><br></div><div>Menurutnya tantangan pertama guru Ma'arif Wonosobo hari ini, pertama masa 'Revolusi Industri 4.0'. Dimana hari ini Revolusi Industri 4.0 menurut Saidah sebenarnya sudah kita praktekkan dengan maraknya ekspansi dunia digital dan internet ke kehidupan masyarakat.&nbsp;</div><div><br></div><div>"Di masa Disruptive Innovation hari ini NU dengan LP Ma'arif nya harus mempunyai guru-guru NU yang kompeten di bidang digital, sainstek untuk mwnjawab tantangan Revolusi Indrusti 4.0 itu," ujar Saidah.&nbsp;<br></div><div><br></div><div>Kedua, menurut Saidah tantangan guru Ma'arif yaitu di mana seorang pendidik ketika menghadapi gerakan Islam Transnasional, yang umumnya memiliki ciri ideologi yang tidak lagi bertumpu pada konsep kenegaraan (state-nation) serta didominasi oleh corak pemikiran skripturalis fundamentalisme atau radikal dan ekstrimis.&nbsp;</div><div><br></div><div>"Maka seorang guru Ma'arif harus bisa meningkatkan pengetahuan sebagai bahan kemampuan individu guru, meningkatkan skill dalam pengajaran terhadap siswa, serta secara ideologi mempunya akidah Ahlussunnah Wal Jama'ah sehingga menciptakan generasi yang tidak tergerus faham Islam ekstrimis," terang&nbsp; Saidah.&nbsp;</div><div><br></div><div>Selaras dengan Saidah, Ketua PC NU Wonosobo Kiai Ngarifin Shidiq juga menyampaikan bahwa sudah menjadi keharusan bagi orang NU dapat mengimbangi ilmu keagamaan dengan dengan ilmu umum.</div><div><br></div><div>"Jika kita tidak bisa mengimbanginya maka kita akan tertinggal serta tidak bisa beradaptasi dengan zaman, hingga akhirnya kita punah," ujar kiai Ngarifin.&nbsp;</div><div><br></div><div>Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua LP Ma'arif Wonosobo H Abdul Majid, Sekretaris Disdikpora Wonosobo H Mushofa, dan ketua Pergunu Wonosobo Arifin Mansur, sekretaris LP Ma'arif Edi Roheni, ketua panitia Hafizh Aminudin, serta diikuti oleh 50 guru Matematika dan IPA dari 18 lembaga pendidikan naungan LP Ma'arif di bawah dinas pendidikan. (<span style="font-weight: bold;">Sholeh Nahru/Muiz</span>)</div>

Nasional LAINNYA