PWNU DKI Jakarta Berharap Pilpres 2019 Bersih dari Isu SARA

Jakarta, <span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;">NU Online</span></span><br>Wakil Katib Syuriyah KH Taufik Damas menyatakan bahwa isu Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) terbukti merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia mengatakan bahwa jejak isu SARA dapat dilihat pada Pilkada Jakarta beberapa waktu lalu yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang.<br><br>Demikian disampaikan Kiai Taufik Damas kepada <span style="font-style: italic;">NU Online</span> ketika menanggapi lamaran cawapres oleh Jokowi terhadap KH Ma’ruf Amin, Jumat (10/8) pagi.<br><br>Menurutnya, ujaran berbasis isu SARA masih sering beredar di tengah masyarakat melalui berbagai media, baik di darat maupun di udara. Hal ini, kata Kiai Taufik, mesti segera dihentikan. <br><br>“Jika ini tidak dihentikan, maka akan sangat berbahaya bagi keutuhan bangsa ini. Pada Pilpres yang akan datang pun tampaknya isu SARA masih akan dimainkan,” kata Kiai Taufik.<br><br>Ia menambahkan bahwa sebagian politisi masih menggunakan cara-cara kasar tersebut untuk mengejar kekuasaan. Padahal politik bukan hanya soal kekuasaan, tapi soal bagaimana bangsa ini menjadi bangsa yang berkeadaban di bawah naungan Pancasila dan UUD 45.<br><br>“Gelombang isu SARA harus dihadang dan dihentikan secepat mungkin, sebelum menggulung dan menenggelamkan negeri ini,” kata Kiai Taufik.<br><br>Ia memandang penunjukan KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres sebagai salah satu cara efektif untuk menghentikan isu SARA dalam politik di negeri ini.<br><br>“Pintu masuk isu SARA akan tertutup karena Kiai Ma’ruf adalah ulama besar di negeri ini, Ketua Umum MUI dan Rais Aam PBNU,” kata Kiai Taufik.<br><br>Ia juga mengapresiasi semua elemen masyarakat yang bergerak bersama dalam mengentaskan peredaran hoaks, ujaran kebencian, dan isu-isu provokatif berbasis SARA. (<span style="font-weight: bold;">Alhafiz K</span>)

Nasional LAINNYA