Rugi Besar Bermusuhan Gara-gara Pilpres

<p>Jember, <span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;">NU Online</span></span> <br>Kerukunan masyarakat dan keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) tidak boleh goyah. Lebih-lebih menjelang Pemilihan Umum dan Pilpres 17 April mendatang, kerukunan dan kedamaian wajib dinomorsatukan.<br></p><p>Hal tersebut diungkapkan Ketua PC Muslimat NU Jember, Hj. Emi Kusminarni saat memberikan sambutan dalam <span style="font-style: italic;">Pengajian Akbar Muslimat NU se-Wilayah Jember Barat</span> di Balai Desa Rowotengah, Sumberbaru, Jember, Jawa Timur, Ahad (10/2).<br></p><p>Menurutnya, menjelang pesta demokrasi tersebut, tensi politik cukup tinggi. Seiring dengan itu, emosi sebagian masyarakat kian sensitif dalam menerima isu-isu politik, sehingga potensi untuk marah dan mencaci-maki cukup besar. <br></p><p>“Karena itu, kita tegaskan jaga kerukunan, kesabaran, dan jangan mudah terprovokasi isu yang belum jelas asal usulnya,” ucapnya.<br></p><p>Ia menegaskan, Pemilihan Umum dan Pilpres sangat penting, dan warga harus menyambutnya dengan sunguh-sungguh, yaitu datang ke TPS untuk memberikan suaranya.&nbsp; Namun jangan sampai hanya karena berbeda pilihan,&nbsp; lalu timbul permusuhan. Dikatakannya, pilihan politik mungkin tidak sama, dan itu halal&nbsp; karena demokrasi menyediakan ruang yang memungkinkan orang berbeda pilihan. <br></p><p>“Rugi kalau kita tak rukun karena Pilpres dan Pileg. Masing-masing orang yang pilihannya beda, sudah punya alasan sendiri-sendiri. Tidak perlu kita memusuhi yang beda pilihan dengan kita,” urainya.<br></p><p>Dalam acara yang dihadiri sekitar 3.500 jamaah tersebut, Emi juga melantik&nbsp; Pengurus Ranting Muslimat NU Rowotengah <span style="font-weight: bold;">(Red: Aryudi AR).</span><br><br></p>

Nasional LAINNYA