<p>Surabaya, <strong><em>NU Online</em></strong><br />Banyaknya bencana alam yang mengitari kawasan di Jawa Timur hendaknya dapat disikapi dengan langkah yang tepat. Karena bila salah kalkulasi akan menimbulkan persoalan baru yang tidak diharapkan.<><br /><br />Usai dilantik sebagai Ketua Social Emergency Response (SER) Pengurus Wilayah Lembaga Penanggulangan Bencana Iklim (LPBI) NU Jawa Timur, Hasan Muhdlor melakukan koordinasi untuk melakukan pemetaan prioritas program kepengurusan lima tahun mendatang.<br /><br />“Usai pelantikan, kami langsung melakukan rapat internal sekaligus sebagai media ta’aruf antar pengurus,” kata pria kelahiran Sidoarjo ini kepada <em>NU Online</em> (23/8). Selajutnya, seluruh pengurus diberikan pemahaman tentang tiga tahapan tanggap bencana. “Sebelum bencana terjadi, saat bencana serta usai bencana,” terangnya.<br /><br />Sejumlah kota di bantaran sungai Bengawan Solo seperti Gresik,. Lamongan, Bojonegoro, Tuban serta Ngawi. “Kita menginkan sejumlah pengurus dapat memahami persoalan ini,” tandasnya. “Karenanya, kita berharap akan ada koordinasi dengan pengurus PCNU di sejumlah kabupaten ini,” lanjutnya.<br /><br />Yang juga akan diperhatikan adalah kawasan dampak Gunung Kelud di Kediri, Malang serta Blitar. Demikian juga kawasan Gunung Semeru yakni Malang dan Lumajang. “Semua itu harus kita bicarakan dengan sangat seksama dengan mengajak seluruh elemen yang ada,” terangnya.<br /><br />Program prioritas berikutnya adalah sertifikasi bagi sejumlah relawan. “Sebenarnya PW SER Jatim telah memiliki tenaga relawan yang mumpuni,” katanya. “Namun sampai saat ini keberadaan mereka belum mendapatkan tanda kelayakan sebagai relawan dengan spesifikasi tertentu,” lanjutnya.<br /><br />Rencananya, kepengurusan baru PW LPBI SER Jawa Timur akan memetakan kembali sejumlah program sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar. “Bulan depan akan dilakukan rapat koordinasi untuk mematangkan program prioritas kami,” pungkasnya. <br /><br /></p>
<p> </p>
<p><strong>Redaktur : A. Khoirul Anam</strong><br /><strong>Kontributor: Syaifullah</strong></p>
