Siswa MTs Maarif NU Demo

Brebes, <em><strong>NU Online</strong></em><br /> Madrasah Tsanawiyah (MTs) Maarif NU 01 Brebes, yang terletak di belakang Gedung NU Jalan Yos Sudarso Kompleks Islamic Center itu mendadak ramai. Para siswa ditengah matahari yang panas menyengat, berdemo mengutuk perbuatan kartunis yang telah memuat Nabi dengan perilaku seksualnya yang menyimpang di sebuah situs internet. <br /> <br /> Sebanyak&nbsp; 434 siswa berunjuk rasa menuntut pemerintah agar situs internet yang memuat Kartun Nabi tersebut segera ditutup. Pasalnya, situs itu sangat menyinggung perasaan umat Islam. Juga dapat merusak moral pelajar dan generasi muda, khususnya generasi Islam.<> <br /> <br /> &ldquo;Sungguh-sunguh sangat keterlaluan situs tersebut,&rdquo; ujar siswa kelas 9A MTs Maarif&nbsp; NU 01 Brebes Amaliyah dengan nada sangat kecewa, disela-sela demo Senin (25/1). <br /> <br /> Si Kartunis, lanjutnya, layak masuk jurang neraka karena telah mengadu domba umat islam. Begitupun dengan si pembuat situs, sangat-sangat biadab. Selaku pelajar, kami minta kepada pemerintah untuk mengusut tuntas blog yang sangat menyesatkan tersebut. &ldquo;Gimana sih ya, pemerintah seakan ga mau peduli,&rdquo; kritik Amaliyah. <br /> <br /> Amaliyah mengaku sangat kecewa dengan kartun yang muncul di www.faithfreedom.org saat praktek internet di sekolahnya. Dan juga melihat saat stasiun televisi swasta menayangkan berita tersebut dalam siaran berita. <br /> <br /> Terhadap demo yang dilakukan para siswanya, Kepala MTs Maarif NU 01 Brebes Drs Sufa Wijaya sangat mendukung. Pasalnya, demo ini juga merupakan perjuangan mengangkat citra Nabi Muhammad SAW yang membawa misi rahmatan lil alamin. &ldquo;Nabi adalah Al Amin, masa digambarkan dengan sosok yang sering berbuat tidak senonoh?&rdquo; ujarnya menyayangkan. <br /> <br /> Pihak sekolah juga berusaha melayangkan surat permintaan kepada pemerintah agar para siswa dilarang untuk mengakses situs-situs yang menodai agama. Sehingga tidak moral anak didik bisa tetap terjaga. &ldquo;Ulah para kartunis tersebut, bisa merusak moral anak bangsa dan mengadu domba umat,&rdquo; tandasnya. <br /> <br /> Sehingga bila pemerintah tidak turun tangan, dalam hal ini Menteri Komunikasi dan Informatika, maka sama halnya memberikan peluang pada para penjahat cyber dan kartunis nakal.&nbsp; <br /> <br /> Demi tertibnya demo, sekolah, lanjut Sufa, sengaja memberikan waktu 20 menit menjelang pulang sekolah. Sehingga tidak mengganggu aktifitas belajar. (was)

Nasional LAINNYA