Yogyakarta, <em><strong>NU Online</strong></em><br /> Jika sebelumnya hubungan antara NU dan Muhammadiyah mengalami dinamika yang cukup intens, belakangan ini, hubungan kedua ormas Islam ini semakin mendekat dan positif.<br /> <br /> &ldquo;Ini terutama terjadi dikalangan muda dan terpelajar, situasi ini sangat penting untuk kemajuan dalam keislaman, kebangsaan dan kemanusiaan,&rdquo; kata Syafii Maarif, mantan ketua umum PP Muhammadiyah, Rabu (7/7).<><br /> <br /> Ia berharap agar masig-masing fihak dapat mengambil aspek positif yang dimiliki oleh fihak lainnya demi kebaikan bersama. &ldquo;NU dapat mengambil sisi positif dari Muhammadiyah dan Muhammadiyah juga dapat mengambil aspek positif dari NU,&rdquo; katanya.<br /> <br /> Ia menyadari di tingkat bawah, masih terdapat beberapa persoalan, terutama menyangkut masalah khilafiyah amaliah keagamaan yang dulunya menjadi sumber pertentangan dua fihak.<br /> <br /> &ldquo;Memang masih ada persoalan sisa-sisa masa lalu, ini akibat minimnya pemahaman keagamaan dan ini insyaallah akan hilang dengan perubahan zaman,&rdquo; terangnya.<br /> <br /> NU dan Muhammadiyah selanjutnya dapat bekerjasama dalam mengatasi persoalan-persoalan bersama yang lebih besar kebangsaan yang saat ini dalam kondisi karut marut dan menghadapi masalah moralitas.<br /> <br /> Kedua ormas ini juga sudah terlibat aktif dalam kegiatan dialog lintas agama, dengan menekankan pentingnya membangun moralitas baru. (mkf)

---