<P>Pati, <STRONG>NU Online</STRONG><BR>Rapat Syuriah PBNU yang berlangsung di rumah Rais Aam PBNU KH Sahal Mahfudz di Ponpes Maslahul Huda Kajen Pati (07/09) menghasilkan empat buah rumusan tausiyah berkaitan dengan pemilihan presiden tahap dua.</P>
<P>Rumusan tausiyah tersebut adalah Pertama, Warga NU diminta menggunakan hak pilihnya secara bertanggung jawab. Kedua, Syuriyah PBNU menyerukan kepada masing-masing pasangan capres-cawapres agar tidak mengusik keutuhan bangsa dalam mencari kemenangan.</P><>
<P>Ketiga, warga NU akan menerima siapa pun capres-cawapres yang terpilih dalam pilpres nanti dengan syarat mereka terpilih secara jujur, adil, dan demokratis.</P>
<P>Keempat, menyesalkan pengurus NU yang menggunakan institusi NU sebagai instrument dalam mencari dan memobilissasi dukungan politik.</P>
<P>Namun demikian, rumusan tersebut masih harus disempurnakan dengan dibawa ke rumah KH Mustofa Bisri atau lebih dikenal dengan sebutan Gus Mus. Dalam rapat tersebut, sebenarnya Gus Mus hadir, namun karena ada acara yang tak dapat ditinggalkannya, maka ia meninggalkan acara terlebih dahulu.</P>
<P>Hadir dalam acara tersebut Rais Aam PBNU KH Sahal Mahfudz, KH Manarul Hidayat, KH Chotibul Umam, H. Fachri Thaha Ma’ruf, dan Plh PBNU Masdar F. Mas’udi.</P>
<P>Dalam waktu yang sangat berdekatan, Syuriah PBNU telah dua kali mengeluarkan tausiyah berkaitan dengan kondisi perpolitikan Indonesia akhir-akhir ini. Tausiyah pertama adalah qoror berkaitan dengan penonaktifah capres atau cawapres dari PBNU, dan kedua berkaitan dengan pilpres tahap dua.</P>
<P>Mustasyar PBNU yang berfungsi sebagai badan penasehat PBNU beberapa waktu lalu juga telah mengeluarkan sebuah keputusan yang pada intinya adalah berusaha menjaga khittah NU. keputusan tersebut dihasilkan di Ponpes Cipasung yang diasuh KH Ilyas Ruchiyat.(mkf)<BR></P>