<div>Cirebon,<span style="font-weight: bold; font-style: italic;"> NU Online</span><br></div><div>Sejumlah hasil survei menunjukkan bahwa benih-benih radikalisme tanpa disadari telah menjalar ke usia remaja generasi masa depan. Maarif Institute, misalnya, merilis hasil penelitian bahwa pemahaman radikalime sudah masuk ke sekolah-sekolah lewat kegiatan ekstrakurikuler. Hal itu membuktikan pintu kelompok radikal menyasar siswa. Pasalnya, kegiatan ekstrakurikuler melibatkan pihak selain sekolah.</div><div><br></div><div>Selain itu, Data Wahid Foundation menyebutkan, bahaya paham radikalisme tumbuh dari kegiatan Kerohanian Islam (Rohis) di institusi pendidikan. Bahkan, hasil survei Wahid Foundation yang dipublikasikan awal 2017 dengan responden aktivis Rohis, terungkap data bahwa 60 persen dari mereka siap berjihad di wilayah konflik agama. Bahkan, sebanyak 68 persen setuju untuk berjihad di masa mendatang.</div><div><br></div><div>Menanggapi kondisi tersebut, Lembaga Pendidikan Maarif Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon akan menggelar Tadarus Pendidikan. Kegiatan itu rencananya akan digelar di Kafe Moza, Jl R Dewi Sartika, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jumat (8/6/) mulai pukul 13.00 WIB.</div><div><br></div><div>Tadarus itu akan diisi oleh Kepala Disdik Kabupaten Cirebon Asdullah Anwar, Kepala Kemenag Kabupaten Cirebon Mujayin dan Praktisi Pendidikan KH Nukhbatul Mankhub. Selain itu, hadir juga Ketua Lakpesdam PCNU Kabupaten Cirebon Rosyidin dan Komandan Densus 99 Banser, M Nuruzzaman.</div><div><br></div><div>Tadarus Pendidikan yang akan dimoderatori oleh Wahyono, dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon sekaligus Sekretaris LP Maarif PCNU Kabupaten Cirebon itu bertujuan untuk merumuskan solusi dan program-program konkret berkelanjutan guna menghalau pemahaman radikal di sekolah-sekolah.</div><div><br></div><div>Ketua LP Maarif PCNU Kabupaten Cirebon MF Fakhrurozi mengatakan, Tadarus Pendidikan juga akan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab masuknya pemahaman radikal di sekolah-sekolah di Kabupaten Cirebon dan menginventarisir solusi-solusi bagi semua stakeholder untuk menghalaunya.</div><div><br></div><div>Dalam kegiatan tersebut, LP Maarif PCNU Kabupaten Cirebon akan mengundang rektor dan dosen dari kampus-kampus di wilayah Cirebon, kepala sekolah, aktivis mahasiswa, serta perwakilan Balai V Pendidikan Jawa Barat. Karena, kata Fakhrurozi, dibutuhkan peran aktif sejumlah pihak terutama para pengambil kebijakan dalam membendung arus pemahaman radikal di sekolah.<span style="font-weight: bold;"> (Syakir NF/Kendi Setiawan)</span></div><div><br></div><div><br></div>
Nasional
Tadarus Pendidikan Maarif Cirebon Bendung Radikalisme di Sekolah
- Kamis, 7 Juni 2018 | 23:00 WIB
