<p>Trenggalek, <em><strong>NU Online</strong></em><br />Ujian Akhir Maarif NU yang berlangsung tiga hari Senin (14-16/4) untuk tingkat SD di Trenggalek memiliki makna penting. Jawaban para siswa itu menjadi bahan evaluasi sejauh mana kualitas pembelajaran pendidikan aswaja dan ke-Nuan di kalangan pelajar.<br /><><br />Demikian Wakil Sekretaris LP Maarif NU Jatim Ahmad Muhyiddin menyampaikan saat meninjau tiga sekolah Maarif NU, SDI Fajar Insani Gandusari, MI Senden Kampak, dan MI Sugihan Kampak.<br /><br />“Pentingnya UAMNU adalah tolok ukur capaian keberhasilan pemahaman keaswajaan dan ke-NUan bagi siswa Maarif. Itulah bekal sejak dini untuk menghadapi tantangan akidah di masa mendatang,” kata Muhyiddin, anggota tim monitoring dan evaluasi UAMNU Maarif NU Jatim.<br /><br />Selain itu, Maarif NU Jawa Timur merasa penting untuk memantau UAMNU secara langsung yang kini diikuti 1.180 siswa sekolah dasar. Mereka berupaya menjaring masukan dari pihak sekolah terkait pelaksanaan ujian.<br /><br />“Sejauh mana kualitas soal sesuai dengan kisi-kisi proses pembelajaran pendidikan aswja NU dan pelajaran agama yang selama ini diajarkan di sekolah Maarif NU,” kata Muhyiddin seperti keterangan rilisnya. (<strong>Alhafiz K</strong>)</p>
