<p>Kudus, <em><strong>NU Online</strong></em><br />Penduduk Indonesia, 65 persennya adalah warga NU yang sebagian besar menjadi petani. Oleh karenanya, NU memiliki tanggung jawab yang besar untuk selalu mensejahterakan kaum tani.<br /><><br />"Bila petani sejahtera berarti warga NU akan sejahtera.”kata wakil ketua PP LPPNU HM Nurdin kepada <em>NU Online</em> di sela-sela acara Tasyakuran dan Doa bersama Panen Perdana Asosiasi Tani Nusantara (Astanu) di Gedung JHK Kudus, Jum’at (15/2).<br /><br />HM.Nurdin mengatakan NU akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan tersebut dengan melakukan memperkuat sumber daya manusia(SDM) dalam diri petani maupun keluarganya. Hal ini sejalan dengan cita-cita NU menjadikan masyarakat adil dan sejahtera.<br /><br />“Jangan sampai tingkat kesejahteraan dan pendidikan anak petani tidak mengalami kemajuan dari waktu-waktu,” tegas Nurdin yang juga Sekretaris Menteri Percepatan Desa Tertinggal.<br /><br />Upaya memperkuat SDM petani ini,tambahnya,menjadi fokus utama LPPNU sebagai langkah memutuskan rantai sistem yang merugikan petani. Nurdin mencontohkan petani selalu dituntut menaikkan produksi,namun hasil produksinya dihargai rendah.<br /><br />“Belum lagi adanya sistem ijon atau tengkulak, padahal ada perbankan atau koperasi tetapi belum mampu membendung sistem itu. Hal begini yang ditelaah LPPNU untuk mencarikan jawaban,” tandasnya lagi.<br /><br />Saat sambutan mewakili Ketua Umum PBNU Said Agil Siroj yang berhalangan hadir, Nurdin mengajak petani mengembangkan pertanian alami atau organik. Hal tersebut untuk memperbaiki ekosistem dan mengimbangi keterbatasan lahan sehingga petani tidak akan goyah.<br /><br />“Pupuk kimia atau obat pestisida itu sangat merusak ekosistem dan menghasilkan residu atau racun. Sekarang kita bertani alami, ongkosnya murah serta berasnya sehat tidak mengandung zat kimia,” tambah Nurdin di depan ribuan jamaah yang hadir.</p>
<p>Sore sebelum acara tersebut, HM Nurdin bersama Sekretaris PP LPPNU Imam Pituduh, Sekretaris umum PP Pagar Nusa M Nabil Haroen mengikuti acara panen perdana padi organik di desa Undaan Tengah Kabupaten Demak.<br /><br />Sementara acara do’a bersama yang dimeriahkan penampilan group musik gambus asal Demak itu, dihadiri juga gubernur Jawa Tengah H Bibit Waluyo, Ketua PP Lesbumi Zastrow Ngatawi, dan para kiai dan habaib serta ribuan jamaah dari berbagai daerah.</p>
<p><br /><strong>Redaktur : Mukafi Niam</strong><br /><strong>Kontributor: Qomarul Adib</strong></p>