Warga Ansor Dihimbau tak Gunakan Kepentingan Pribadi dalam Pilpres

<P>Lampung, <STRONG><EM>NU Online</EM></STRONG><BR>Warga Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) sebagai 'anak' Nahdlatul Ulama (NU) dihimbau agar tidak menggunakan insitusi tersebut untuk kepentingan pribadi atau golongan dalam pemilihan presiden (Pilpres) putaran II. "Silahkan saja anggotanya berpolitik praktis dan itu harus atas nama pribadi, tapi jangan sampai membawa-bawa organisasi GP Ansor," kata Wakil Sekjen PP GP Ansor Maskut Candranegara di Bandar Lampung, Minggu (22/8).</P> <P>Dia menilai, memanfaatkan organisasi sebagai alat kepentingan pribadi apalagi golongan tertentu dapat menodai "khittah" perjuangan Ansor itu sendiri. Sikap organisasi kepemudaan di tubuh NU dalam pilpres putran II, kata Maskut yang ke Lampung menjenguk orang tua karena sakit, adalah netral, mengajak anggotanya dan rakyat Indonesia untuk tidak golput serta menyerahkan pilihannya sesuai dengan hati nuraninya.</P><> <P>Maskut prihatin, semakin dekatnya hari H pilpres putaran II ini, pengurus Ansor termasuk di NU banyak yang "tergoda" sehingga terkadang membawa-bawa atau bahkan menyeret orgainsasi untuk kepentingan pribadi dan golongan. "Kalau pengurusnya di nonaktifkan, semestinya dalam perjalanan selanjutnuya mereka tidak lagi memanfaatkan apalagi memobilisasi massa Ansor atau NU ke kancah politik praktis," kata Alumni IAIN Raden Intan Bandar Lampung itu.</P> <P>Upaya kembali "khittah" Ansor untuk bersikap netral, katanya bukan sebagai upaya menggembosi capres-cawapres Megawati Soekarnoputeri-Hasyim Muzadi atau Susilo Bambang Yudhoyono--M Jusuf Kalla SBY-Kalla.</P> <P>Menurutnya Ansor maupun NU dalam sikap politiknya jelas untuk kepentingan yang lebih besar lagi yaitu demi menjaga keutuhan bangsa dan rakyat Indonesia bukan sebaliknya untuk kekuasaan semata dan tidak ingin terseret ke politik kekuasaan. (atr/cih)</P> <P>&nbsp;</P> <P>&nbsp;</P>

Nasional LAINNYA