Warga Cilibur Produksi Sendiri Batu Bata untuk Bangun SMK Maarif

<p>Brebes, <em><strong>NU Online</strong></em><br />Ada berbagai cara untuk mencerdaskan anak-anak bangsa. Hal itu bisa diwujudkan dengan kreativitas dan tekad kuat, tanpa harus dengan biaya tinggi. Inilah yang dilakukan warga desa Cilibur kecamatan Paguyangan. Mereka beramai-ramai membuat batu bata untuk mendirikan SMK Ma&rsquo;arif NU 02 Paguyangan, kabupaten Brebes.<br /><><br />&ldquo;Kami harus kreatif agar sekolah kejuruan bisa berdiri di puncak gunung ini,&rdquo; kata Wakil Ketua LP Maarif &nbsp;Brebes Syamsul Maarif di sela peresmian gedung SMK Maarif NU 02 Paguyangan jalan Candi Pangkuan, Dukuh Karanggandul, Cilibur, Paguyangan, Brebes, Sabtu (16/5).<br /><br />Sejauh ini sudah ada 10 SMK yang berdiri di wilayah Brebes bagian selatan khususnya di daerah pegunungan, kata Syamsul. Keberadaan sekolah tersebut, sangat membantu program pemerintah dalam bidang pendidikan guna mencapai wajib belajar 12 tahun.<br /><br />&ldquo;Dengan pendirian sekolah di daerah pegunungan, sangat membantu juga peningkatan Indeks Sumber Daya Manusia (IPM),&rdquo; terangnya.<br /><br />Kepala SMK Maarif NU 02 Paguyangan Amirudin menuturkan, pada awalnya sekolah ini menempati gedung Madrasah Diniyah Al-Mutaqin yang jaraknya 100 meter dari lokasi SMK sekarang. Dengan dana gotong royong dari nahdliyin dan juga bantuan Pemkab Brebes, akhirnya mereka bisa memiliki gedung sendiri.<br /><br />&ldquo;Gedung 4 lokal ini, berdiri di atas tanah 1000 meter persegi dan batu batu buatan warga sudah menumpuk untuk dibuatkan lokal lagi sambil menunggu dana yang ada,&rdquo; sambung Amir.<br /><br />Di sekolahnya, kata Amir, gratis dari biaya pendidikan 100 persen bagi siswanya. Hal ini sejalan dengan program Kartu Brebes Cerdas yang dicanangkan Bupati Brebes. &ldquo;Kalau tidak gratis, maka sulit mendapatkan siswa karena memang sebagian warga sekitar tidak mampu,&rdquo; paparnya.<br /><br />Adanya sekolah ini diharapkan bisa mengakomodir siswa yang berada di desa Cilibur, Ragatunjung, Cipitung, dan Sirampog. &ldquo;Anak-anak di desa tersebut banyak yang kesulitan mendapatkan sekolah, maka kami berupaya menampungnya,&rdquo; tandasnya.<br /><br />SMK Maarif NU 02 Paguyangan sementara membuka kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura (ATPH). Tahun pelajaran 2015/2016 pihak sekolah akan membuka dua program lagi yakni Teknik Sepeda Motor (TSM) dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).<br /><br />Peresmian gedung yang dibarengi dengan wisuda angkatan I SMK Maarif NU 2 ini ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Bupati Brebes Hj Idza Priyanti. Dalam sambutannya, Bupati menyatakan bangganya atas sumbangsih nahdliyin yang begitu hebat dalam pendidikan.<br /><br />Ia percaya, kalau anak-anak yang sekolah di bawah naungan LP Maarif NU memiliki fondasi akidah yang kuat. &ldquo;Pendidikan tidak hanya mencetak anak yang pintar, tetapi juga harus berakhlak mulia, berkarakter yang hebat,&rdquo; tandasnya. (<strong>Wasdiun/Alhafiz K</strong>)</p>

Nasional LAINNYA