Revolusi Mental

Workshop Revolusi Mental: Guru Jangan Bermental Makelar tapi Bermental Rabbaniyah

Waketum PBNU KH Zulfa Mostafa saat memberikan sambutan dan membuka secara resmi Workshop revolusi Mental LP Ma'arif NU PBNU kerjasama Menko PMK RI

Pasuruan, Maarif NU Online, Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama  PBNU mengelar kegiatan Workshop Revolusi Mental dengan tema  Penguatan Pendidikan Mental dan Karakter Bagi Guru LP Ma’arif NU berlangsung dari Jumat 16 – 18 September 2022 di Hotel Ascent Premiere, Pasuruan, Jawa Timur. Program ini merupakan hasil Kerjasama Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Revolusi Mental sesuai dengan semangat Nahdlatul Ulama di usia satu abad,  “Merawat Jagad Membangun Peradaban”. Dan usia LP Ma’arif NU yang ke 93 tahun (19 September 2029 – 19 September 2022) hadir dengan tema “Bergerak Bersama untuk Bangkit dan Bermartabat.

Dalam laporan Sekretrais LP Ma’arif NU PBNU yang mewakili Ketua LP Ma'arif NU PBNU Prof. Dr. KH. Muhmmad Ali Ramdhani, menyampaikan bahwa kegaitan penting untuk Growth Mindset An-Nahdliyah yang selama ini telah terpatri dalam pola pikir yang berkembang selama ini dalam budaya dan tradisi Jamaah dan Jam'iyah NU dengan adanya Fikrah Nahdliyah, Amaliyah Nahdliyah dan Haraqah Nadhliyah  yang telah tertransformasi dalam dalam kehidupan warga NU, terangnya

Lebih lanjut Kanda Oghie panggilan akrab Sekretaris LP Ma’arif NU PBNU mengungkapkan bahwa program Revolusi Mental  dihadiri oleh Pengurus dan Guru satuan pendidikan LP Ma’arif NU se-Jawa Timur, dan program ini bukanlah hal baru bagi guru-guru satuan pendidikan Ma’arif NU karena telah memiliki cara berpikir, cara hidup dan cara bekerja selama ini yang memengang teguh nilai-nilai Islam Aswaja an-Nahdliyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,  sejalan dan sesuai dengan program menko PMK RI yang mengembangan nilai strategis instrumental revolusi mental yaitu integritas, etos kerja dan gotong royong, tegasnya.

Jelang Indonesia Emas 2045 ada cita-cita besar bangsa Indonesia yakni menjadi negara yang makmur, sejahtera, beradab, berkarakter baik, dan diisi oleh generasi yang mumpuni membangun bangsa. Untuk itulah, Pemerintah merangkul insan-insan yang sejak lama berkecimpung di dunia pendidikan seperti Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif  Nahdlatul Ulama (NU). Hal ini disampaikan Deputi Bidang Koordinator Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi dalam sambutannya.

“LP Ma’arif bisa menjadi motor utama penggerak Revolusi Mental. Keuntungan demografi adalah sebuah rahmat bagi Indonesia. Saat ini sudah tugas kita mempersiapkan mereka, generasi emas usia produktif  dengan sebaik-baiknya. Kalau tidak dipersiapkan, bisa jadi bencana demografi di masa datang,” tutur Didik,

Sementara Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar menyambut baik diadakannya workshop Revolusi Mental untuk para guru LP Ma’arif. “Tidak ada alasan untuk tidak meningkatkan kualitas pendidikan warga nahdliyin. Kalau jadi guru mentalnya makelar, jangan jadi guru, keluar dan saya modali. Guru sejati adalah melihat anak didiknya sukses,” tegasnya.

KH Marzuki, harus dan wajib meningkatkan kualitas pendidikan warga NU. “Warga NU jangan hanya menjadi pesuruh, jangan hanya diperintah. Kita harus bangkit dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan setinggi apapun harus, tapi juga jangan kehilangan etika, adab. Sebab, sekarang ini tidak pinter itu berbahaya, namun pinter juga berbahaya,” imbuhnya.

Workshop Revolusi Mental ini, dibuka langsung oleh Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa. Dalam kesempatan ini, Kyai Zulfa Mustofa sangat bergarap guru-guru LP Ma’arif selalu meningkatkan kapasitas diri. “Tingkatkan kapasitas diri, selalu belajar karena baik buruknya sebuah negeri karena pendidik/gurunya,” tegasnya.

Kyai Zulfa, mengamini ungkapan Ketua PWNU Jatim Kyai Marzuki “guru jangan bermental makelar”  dengan tegas meminta “Guru LP Ma’arif NU Jangan jadi Guru yg bermental makelar tapi guru yg bermental Bermental Pendidik, “Robbaniyah” ini prinsif yang diwariskan para muassis Nahdlatul Ulama. pungkasnya.

Pembukaan Workshop Revolusi Mental  “Penguatan Pendidikan Mental dan Karakter Bagi Guru LP Ma’arif NU”  dihadiri juga oleh Ketua PBNU KH. Choirul Sholeh Rasyid, Prof Dr. KH. Ahmad Mukri dan Pengurus PCNU dan Banom Lembaga Kota Pasuruan, serta peserta Guru-Guru dari 20 Kabupaten se- Jawa Timur. Admin.


Nasional LAINNYA